Jumat, 14 Oktober 2011

Shift Paradigm ( Perubahan Pola Pikir )


PENGERTIAN POLA PIKIR 
Adalah pola – pola dominan yang menjadi acuan utama seseorang untuk bertindak atau pola yang menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang.

TERBENTUKNYA POLA PIKIR
Pola pikir terbentuk karena “Imprint”
“Imprint” adalah peristiwa masa lalu yang sangat membekas. Imprint dapat bersifat positip maupun negatip.
“Imprinting” (penanaman) yaitu “satu reaksi tingkah laku yg diperoleh orang selama usia masih sangat muda dalam kehidupan”. Namun secara normal dapat dibebaskan oleh satu perangsang atau situasi yang cepat-cepat ditembakkan atau diberikan, sehingga ada reaksi mengikuti subyek lain, (J.P. Chaplin dlm Kartini Kartono, kamus lengkap psikologi, 2001)
“Imprint” sangat mempengaruhi “Pola Pikir” & “Kinerja” seseorang. Contoh : seseorang bijaksana atau rajin bekerja. (tergantung imprint-nya selama ini).
“Imprint” bisa berubah (tergantung pd individu ybs)
Selain itu faktor “lingkungan” juga sangat mempengaruhi pola pikir seseorang, terutama “lingkungan keluarga” di mana seseorang dibesarkan.

Saya sangat setuju dengan kalimat “Jika anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup maka ubahlah perilaku anda, tetapi bila anda menginginkan perubahan yang besar dan mendasar maka ubahlah pola pikir anda”. Menurut saya, kalimat diatas adalah kalimat yang sangat memotivasi sekali untuk diri saya pribadi. Pendapat saya dan pendapat anda berbeda begitu juga dengan pola pikir saya dan pola pikir anda. Jika anda tidak menginginkan perubahan yang signifikan maka hanya ubahlah perilaku anda karena jika pola pikir tidak ikut dirubaha maka perubahan yang terjadi hanya seperti itu saja, tidak ada perubahan yang berarti menurut saya. Perilaku yang anda ubah adalah hanya perilaku yang standar dan monoton, hanya begitu-begitu saja, statis, pasif dan sangat lamban dalam menuju perubahan. Tetapi, jika yang diubah adalah pola pikir maka perubahan yang terjadi adalah perubahan besar dan mendasar karena jika pola pikir yang diubah maka kita pu kian lama kian dewasa dalam berpikir dan dalam melakukan sesuatu pasti dipikirkan dengan matang sehungga perubahan besar dan mendasar yang akan terjadi pada diri kita. Merubah pola pikir adalah merubah paradigma atau pandangan kita terhadap sesuatu, baik itu memandang suatu masalah maupun memandang suatu solusi. Jika seseorang berpola pikir bahwa masalah adalah suatu tantangan, maka orang yang berpola pikir seperti itu akan menganggap suatu masalah sebagai hal yang ringan karena dia berparadigma bahwa masalah adalah tantangan yang sudah pasti mempunyai solusi. Jika seseorang berpola pikir bahwa solusi dari setiap masalah pasti akan ditemukan maka solusi yang dia rancang atau dia pikirkan sudah pasti solusi yang matang, dan mempunyai banyak planning solusi. Perubahan yang terjadi kalau menurut saya tergantung pola pikir, tergantung pada bagaimana paradigma berpikir, jika pola pikir kita sudah di ubah maka dalam melihat sesuatu hal pun akan berbeda dan pastinya akan berpengaruh terhadap cara pandang kita terhadap sesuatu hal sehingga akan berpengaruh juga pada perilaku kita. Merubah perilaku belum tentu merubah pola pikir tetapi merubah pola pikir sudah pasti akan merubah perilaku. Ubahlah pola pikir anda jika anda menginginkan perubahan besar dan mendasar pada diri anda. Perubahan yang terjadi pada diri anda tergantung bagaimana anda memilih suatu cara untuk menuju perubahan itu sendiri. Ubahlah diri anda sendiri sebelum diri anda diubah oleh orang lain !

Ada bebera tips untuk merubah pola pikir.

Pertama, tidak perlu takut bila Anda bersentuhan dengan arus pikiran lain. Apakah itu arus pikiran berbahaya- Anda tidak perlu takut. Singkirkankalah sikap demikian. Bila perlu, bacalah buku yang Anda anggap berbahaya. Bahkan Anda tidak perlu takut membaca buku tentang Setan. Mengenal musuh lebih baik dari pada tidak mengenalnya sama sekali.
Kedua, usahakanlah untuk tidak menolak informasi yang bertentangan dengan keyakinan Anda. Bila selama ini Anda hanya menerima informasi sesuai dengan keyakinan Anda, terimalah informasi baru sekalipun itu bertentangan dengan keyakinan Anda. Pelajarilah informasi itu baik-baik sebelum Anda menerima atau menolaknya. Bila jutaan bahkan miliran manusia menerima informasi tertentu dan itu telah merubah pola pikir mereka, informasi tersebut pantas dipelajari.

Ketiga, bacalah buku-buku terpenting yang telah ditulis di sepanjang sejarah. Begitu banyak buku penting yang ditulis oleh penulis-penulis hebat. Banyak buku yang telah merubah umat manusia termasuk Kitab Suci. Belilah buku-buku itu sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Tidak usah Anda takut membaca Kitab Suci apapun sekalipun isi Kitab itu berbeda dengan keyakinan Anda. Tuhan Yang Maha Esa akan menuntun Anda ke jalan yang benar dan mengingatkan Anda akan jalan yang salah melalui kebenaran yang pernah Anda baca.
Keempat, bergaullah dengan orang-orang yang arus pemikirannya berseberangan dengan Anda. Kita cenderung bergaul dengan orang-orang yang sepaham, sealiran, atau yang status sosialnya atau hobbinya sama dengan kita. Bergaullah dengan orang-orang yang berbeda dengan Anda dan dengan orang yang berbeda keyakinan dengan Anda. Perhatikanlah bagaimana mereka hidup; apa yang mereka yakini dan bagaimana mereka bertindak. Umumnya, pikiran dan tindakan mereka muncul dari keyakinan mereka juga.
Pola Pikir Tidak Mudah Berubah
Kelima, peganglah prinsip bahwa pola pikir tidak mudah berubah. Anda bisa membaca buku apa saja, mendapatkan inspirasi atau menerima informasi terbaik sekalipun atau bergaul dengan orang yang saleh dengan keyakinan yang berbeda dengan Anda, tetapi belum tentu itu akan merubah pola pikir Anda. Perubahan pola pikir ke pola yang lebih baik merupakan karya dari Tuhan Yang Maha Esa. Sekalipun Anda dikelilingi begitu banyak informasi yang telah merubah hidup orang lain atau bersahabat dengan orang-orang yang bijak sekalipun- pola pikir Anda belum tentu berubah. Perubahan pola pikir tidak selalu terjadi seketika.
Keenam, siap-siaplah bila pola pikir Anda berubah. Bila Anda menerima infomasi yang telah merubah pola pikir orang lain, pola pikir Anda juga mungkin berubah. Bila pola pikir Anda berubah, Anda mungkin dibenci orang lain. Orang-orang yang paling dekat dengan Anda bisa menjadi orang pertama yang membenci Anda. Teman-teman dekat Anda mungkin akan menjauhi bahkan mengucilkan Anda, tetapi Anda tidak perlu takut sebab hal ini merupakan resiko-resiko yang mungkin diterima oleh seorang yang hidupnya berubah.
Ketujuh, bila Anda sudah memegang teguh pola pikir yang kuat, ujilah pola pikir itu. Penting menguji pola pikir yang kita rasa sudah cukup tangguh, yang membuat hati Anda damai, sejahtera dan semangat untuk menjalani hidup dengan segala kesulitannya dan membuat Anda memiliki pengharapan yang teguh kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pola pikir bisa merupakan turunan dari sebuah sistem pemikiran yang lebih besar. Pelajarilah apakah ada konsitensi antara prinsip yang satu dan yang lain dalam sistem itu. Perhatikan juga apakah itu juga terjadi pada hidup Anda dan apakah tindakan Anda sinkron dengan pola pikir Anda.
Kedelapan, teruslah mendalami pola pikir yang sudah Anda temukan.Teruslah belajar bila Anda sudah menemukan pola pikir yang kuat. Pola pikir yang tangguh tidak memberi ruang untuk berhenti bereksplorasi menemukan prinsip-prinsip hidup yang paling dalam. Begitu banyak rahasia-rahasia hidup yang mungkin belum ditemukan. Usahakanlah untuk tidak merasa puas dengan apa yang telah Anda capai. Hati-hati jugalah agar Anda tidak sombong sekalipun Anda sudah memiliki pola pikir yang kokoh. Bila Anda sombong, Anda sudah pasti belum menemukan pola pikir yang tangguh.
Kesembilan, bagi-bagikanlah pola pikir yang telah Anda terima bila Anda telah mengalami ketangguhannya. Pola pikir yang hebat tidak layak disembunyikan dari publik. Setiap orang berhak mendengarkannya. Anda perlu bahkan harus membagi-bagikannya kepada orang lain. Tunjukkanlah itu dengan berbagai cara terutama dengan saling menolong dalam keadaan bagaimanapun. Teruslah membagi-bagikannya kepada orang lain sekalipun Anda tidak selalu bisa sempurna bertindak sesuai dengan pola pikir yang tangguh itu. Siapa tahu orang lain juga menemukan apa yang telah Anda temukan.
Menurut Donna Williams : Apapun kelainan yang dipunyai oleh seseorang, pada dasarnya mereka adalah sama seperti kebanyakan orang. Didalam tubuh mereka terdapat proses kimia yang sewaktu waktu dapat menjadi tidak seimbang sehingga perilaku mereka berubah. Neuro-transmittal mereka menjadi tidak seimbang sehingga membuat mereka menjadi tidak dapat mengendalikan diri, terobsesi, depresi, maniak dan labil. Seperti kebanyakan orang mereka dapat pula mengembangkan pola pikir/ persepsi yang dapat bermanfaat ataupun merugikan mereka sendiri. Untuk dapat membaca pola pikir seseorang, kita tidak selalu memerlukan bahasa verbal. Ada yang namanya bahasa perilaku. Tanpa disadari lingkungan sekitar kita dapat membentuk pola pikir negatif yang dapat merusak diri sendiri.

Seseorang dapat menjadi marah atau depresi karena berbagai macam faktor seperti faktor sosial, keadaan emosi, cara berkomunikasi, perilaku, melakukan diet dan minum suplemen / obat-obatan. 

Pola berpikir seseorang biasanya mengikuti cara pola berpikir kebanyakan orang yaitu pola pikir mengejar perhargaan/ membela diri/ membuat alasan2/ mengucilkan diri, dll. 

Topik ini saya kemukakan dengan harapan dapat merubah total pola pikir seseorang. Untuk ini diperlukan banyak bantuan hypotherapy. Seperti-nya cara "konsultasi" tidak akan banyak membantu merubah pola pikir seseorang yang cenderung menyukai/kecanduan untuk memanifestasikan pola pikir lama mereka. Dan jika ini tidak memungkinkan maka diperlukan cara untuk "mengatur" respon lingkungan sekitar dengan cara meng-konfrontasikan-nya sehingga dapat merubah pola pikir yang negatif secara tidak langsung. Tentu bagi beberapa orang, mereka dapat melakukannya dengan cara diet dan mengkonsumsi obat-obatan tapi dengan syarat harus merubah total lingkungan sekitar sehingga dapat memancing timbulnya perubahan pola pikir dan juga penting orang tersebut harus punya niat yang kuat untuk merubah pola pikir lama mereka.

Berikut ini adalah ringkasan yang saya tulis dengan harapan dapat anda pakai untuk menolong orang lain.

Pola Pikir 
Kita melihat banyak orang terpengaruh pada berbagai macam pola pikir. Pola pikir dapat pula mempengaruhi orang yang "non-verbal". Pola pikir adalah kecenderungan manusiawi yang dinamis, ia dapat mempengaruhi siapa saja; ia dapat membantu kita, dapat pula merugikan kita.

Ada orang dengan pola pikir perfeksionis. Kita menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita tidak berani mencoba sesuatu yang tidak kita kuasai dengan sangat sempurna.

Ada orang dengan pola pikir obsesif, mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan kita sehingga kita menteror diri sendiri sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka. 

Ada juga orang dengan pola pikir pesimis. Kita meyakini bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha tapi yang datang selalu hal hal buruk. Kitapun tidak mampu melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita memilih untuk hanya melihat pada kegagalan kita.

Ada orang dengan pola pikir bergantung pada orang lain. Kita sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak kita merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkan kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karena mereka telah menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina. Kita mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman jika tidak bergantung pada mereka; takut mereka akan menelantarkan kita. 
Ada orang dengan pola pikir "saling membutuhkan". Kita memfokuskan diri untuk mencintai orang lain dan membuat orang yang dicintai menjadi bergantung pada kita dengan mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta kita kepadanya. Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat mencintai-nya kecuali kita, Pada akhirnya orang yang kita cintai merasa tidak berdaya

Ada orang dengan pola pikir membenci diri sendiri / suka melukai diri sendiri. Kita membuat diri kita sendiri menjadi seorang pesimis lalu melakukan hal yang sama pada orang lain. Tetap bertahan untuk tidak merubah diri bahkan mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti bahwa akan ada sesuatu yang berbahaya apabila kita keluar dari pola pikir yang lama.

Ada orang dengan pola pikir birokrat/dogmatik, memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan merasa kita yang paling tahu segalanya 
Tapi kita juga dapat mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif.

Kita dapat memiliki pola pikir yang optimistis. Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit

Kita juga dapat memilih pola pikir seorang yang realistis. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri 

Kita juga dapat mempunyai pola pikir Taoisme. Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang tepat. Bahwa sesuatu yang kelihatan-nya baik mungkin dapat mencelakakan kita. Selalu berada dijalur tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur, tanpa emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan Ini merupakan cara terbaik untuk meraih kebahagiaan. Yang perlu kita pikirkan atau kuatirkan adalah saat sekarang ini, menit ini, detik ini, bukan kemarin ataupun esok hari. Semua langkah kita dapat dilakukan dengan benar jika kita tidak merasa putus asa dan tidak terlalu memikirkan hal-hal menakutkan yang belum terjadi atau memikirkan bahwa kita akan gagal. Jika kita dapat memfokuskan diri kita pada saat sekarang maka kita akan dapat jauh lebih sukses.

Kita juga dapat mempunyai pola pikir seorang yang mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang lain sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat menggali kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing tanpa harus mempunyai perasaan bersalah, rasa malu ataupun rasa terbebani.

Setiap saat kita dapat menentukan pilihan untuk merubah pola pikir apakah kita akan tetap dengan pola pikir yang positif atau pola pikir yang negatif

Pola pikir yang merusak diri ternyata dapat dirubah sehingga kita dapat bekerja dengan lebih baik, dapat menguatkan sesama, pemaaf, mandiri, dapat mengekspresikan diri dan punya cita-cita. 

Mental block (penghalang mental) dan Goal setting (penentuan sasaran).  Mental block adalah segala sesuatu yang menahan mental kita sehingga membuat kita tidak bisa berkembang.  Tiga hal yang menjadi mental block adalah: “Saya tidak bisa, mustahil, dan saya tidak tahu”.   “Jika Anda dilahirkan dalam keadaan miskin, itu adalah takdir atau nasib.  Namun jika Anda mati dalam kemiskinan, itu adalah kebodohan.” Mengapa bisa dikatakan meninggal dalam keadaan miskin adalah kebodohan?  Karena ia tidak melakukan apa-apa untuk mengubah keadaannya.  Inilah salah satu contoh mental block, yaitu tidak menyadari jika dirinya miskin dan ia tidak berubah.
Di dunia ini ada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.  Kalau kita mau berubah dan mencapai tujuan, kita harus fokus dengan apa yang bisa kita kendalikan.  Apa saja yang bisa kita kendalikan?  Pikiran, mood (perasaan), respon, motivasi, dan lain-lain.  Sedangkan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan adalah Tuhan.  Di dunia ini kita bisa melihat ada seseorang yang bisa menghasilkan banyak (produktif) dan ada orang lain yang tidak atau lebih sedikit.  Apakah yang membedakan mereka?  Yaitu cara berpikir, mereka mempunyai cara pikir dan mental yang berbeda.  Oleh karena itu kita harus melepaskan mental block supaya tidak ada lagi yang menghalangi.
Renungkan dengan sungguh-sungguh seperti apakah diri kita dan seperti apakah seharusnya kita berdasar firman Tuhan . Contohnya adalah percaya bahwa Tuhan sudah menebus kita sehingga tidak ada lagi sakit penyakit, kutukan, kemiskinan. Itu adalah dalam roh, sedangkan secara lahiriah mungkin kelihatannya tidak demikian, karena itu memang perlu proses.
Kita masih hidup di dunia, jadi jangan hanya ‘nge-roh’.  Untuk berhubungan dengan Tuhan kita menggunakan roh, sedangkan untuk hidup di dunia dan berhubungan dengan sesama kita manusia, kita butuh hikmat.  Oleh karena itu kita masih perlu belajar etika, kemampuan, kecakapan, dsb.  Masih banyak cara berpikir yang perlu kita ubah.  Mazmur 1:1-2 mengajarkan agar kita tidak duduk dengan orang berdosa dan pencemooh.  Maksudnya bukan berarti kita tidak boleh berkumpul dengan mereka, tapi di sini berbicara tentang jangan mengikuti apa yang mereka pikirkan yaitu pikiran cemooh.
Saat kita dilahirkan cara kerja otak manusia sama, tapi saat bertumbuh itulah yang membedakan karena informasi yang kita dapatkan berbeda-beda.  Kita mendapatkan asupan (segala hal yang masuk ke diri kita) lewat tiga organ tubuh kita, yaitu: mulut, hidung dan otak (pikiran).  Ketiganya harus di berikan asupan, karena jika tidak manusia akan mati.   Apakah ketiganya sudah kita beri asupan dengan baik?  Zaman sekarang berbagai asupan bisa masuk ke dalam otak kita, baik positif maupun negatif.  Contohnya adalah semboyan, “Apa yang kita percayai bisa terjadi”.  Itu adalah ajaran new age atau new Hinduism, yang kelihatannya bagus, tapi berbahaya karena secara tidak langsung membuat manusia menjadi tuhan atas dirinya karena ia percaya kepada dirinya sendiri.  Empat hal yang manusia lakukan untuk berkembang, yaitu: menyadari, memahami, menguasai, dan memanfaatkan.
Lima hal dalam belajar untuk berubah:  pertama harus ada kata ‘saya’.  Dimulai dengan “saya” bukan “kita.  Kedua harus positif.  Kita memerlukan semboyan, propaganda, dan motivasi yang positif.  Misalnya agar tidak terlambat kita jangan mengatakan, “Jangan terlambat!” karena orang cenderung tidak menekankan juga pada kata jangan, justru yang terekan adalah kata ‘terlambat’ saja.  Akan berbeda kalau kita katakan “Saya datang tepat waktu bahkan sebelumnya.”  Ini harus dikatakan berulang-ulang sampai tertanam pada alam bawah sadar kita supaya itu menjadi kebiasaan dalam hidup kita.
Ketiga adalah tertulis.  Kita harus menuliskan apa yang kita inginkan atau tuju.  Agar kita melihat dan mengingatnya terus-menerus.  Keempat adalah sekarang.  Jangan mengatakan “Saya akan berubah nanti atau bulan depan!”  Berubahlah sekarang juga.   Dan yang kelima adalah menyenangkan. Mulailah dengan hal-hal yang menyenangkan dan apa yang kita senangi.
Apa yang kita pikirkan akan mengubah apa yang kita rasakan.  Apa yang kita rasakan akan mengubah apa yang kita lakukan.  Coba pada awalnya kita sudah berpikir pesimis pasti ke depan segala sesuatu yang kita lakukan menjadi hal yang tidak mengenakkan.
CHANGE YOUR THINKING
UBAHLAH PIKIRAN ANDA

Bila Anda mengubah pikiran Anda
Anda mengubah keyakinan diri Anda
Bila Anda mengubah keyakinan diri Anda
Anda mengubah harapan-harapan Anda
Bila Anda mengubah harapan-harapan Anda
Anda Mengubah sikap Anda
Bila Anda mengubah Sikap Anda
Anda akan mengubah Tingkah Laku Anda
Bila Anda mengubah Tingkah Laku Anda
Anda Mengubah Kinerja Anda
Bila Anda mengubah Kinerja Anda
Anda telah mengubah Nasib Anda
Bila Anda mengubah Nasib Anda
Anda telah mengubah Hidup Anda.

Demikian yang bisa saya simpulkan, semoga yang saya berikan ini bermanfaat bagi masyarakat dan mahasiswa pada umumnya dan umumnya saya pribadi. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan/pembahasan saya mengucapkan mofon maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar