Rabu, 26 November 2014

Arsitektur

Arsitektur Telematika



Istilah arsitektur telematika berkaitan dengan desain logic komponen dari sebuah perangkat yang ditempatkan sehingga bisa berkomunikasi dan saling berinteraksi. Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya.  Arsitektur dalam telematika ada yang disebut dengan client dan server. Kedua arsitektur ini memiliki perbedaan dalam tugasnya.

Arsitektur Client
Client adalah komputer yang umum dikenal sebagai komputer yang meminta layanan dari server.  Komputer client meminta layanan berupa informasi yang disedikan oleh server. Pada browser biasanya permintaan (request) dari client web server melalui html. Client langsung berhubungan dengan user atau disebut dengan front-user. Kumpulan dari komputer client membuat sebuah workstation. Workstation dihubungankan melalui jaringan LAN atau WAN maupun Internet.
Karekteristik dari sebuah client adalah
Mengirimkan permintaa (request)
Aktif (meminta layanan)
Menunggu dan menerima layanan dari hasil permintaan kepada server

Arsitektur Server

Komputer server diartikan sebagai komputer yang menyediakan layanan.Workstation Client dapat terhubung hanya satu server(single-server) mau banyak server(multi-server). Single-Server contohnya adalah Server yang menyimpan database sebuah perusahaan jadi single-server hanya terpaku pada satu server yang memiliki tujuan tertentu dimana jaringannya secara administrasi terdaftar pada jaringan local. Sedangan multi-server contohnya adalah website, seorang user menggunakan web browser dapat mengakses beberapa server sekaligus,misalnya saat mengakses sebuah website online shop maka komputer akan terhubungan dengan server pada data center sebuah search engine, diwaktu bersamaan user juga mengakses server online-shop tersebut.
Karakteristik dari Komputer server adalah
Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien

Secara sederha Cara Kerja Komputer Client-Server dapat digambarkan sebagai berikut:
Cara kerja komputer client adalah user meminta sebuah informasi dengan memasukan perintah maupun query kedalam komputer client. Komputer client akan menyimpan dan menganalisis dari perintah yang dimasukan. Dengan pemrosesan tertentu maka komputer client akan mengirimkan input dari user kepada komputer server. Komputer server akan menganalisis perintah yang dikirim, lalu kemudian menyesuaikan dengan informasi yang diminta. Setelah informasi dicocokan dengan database yang ada pada server maka komputer server akan mengirimkan informasi tersebut kepada komputer client .

Arsitektur Client-Server

  • Arsitektur Stand Alone


Dengan menggunakan Arsitektur Stand Alone, maka proses yang dilakukan terjadi pada komputer itu sendiri. Pada arsitektur Stand Alone, biasanya juga terdapat aplikasi dan database pada komputer yang sama. Saat ini, komputer yang menggunakan arsitektur Stand Alone hanya berupa PC User yang memaintain data pada komputer itu sendiri. Tetapi arsitektur Stand Alone sebenarnya juga masih dipakai terutama untuk Server Mainframe seperti UNIX, AS400, dan sebagainya.
Client yang ada pada user merupakan dump terminal yang digunakan untuk mengakses server tersebut. Dan semua proses yang terjadi ada pada server Mainframe dan bukan pada terminal.

  • Arsitektur Client Server (Two Tier)



Client Server disebut juga dengan Two Tier karena arsitektur ini hanya memiliki dua tingkatan, yaitu satu sebagai Client dan satu lagi sebagai Server. Arsitektur ini memungkinkan aplikasi pada komputer Client berinteraksi dengan Server melalui jaringan. Umumnya, aplikasi Client Server merupakan aplikasi desktop, dimana aplikasi terinstal di masing-masing PC, dan mengambil data pada satu Server. Server ini merupakan Database Server, dimana dijadikan sebagai pusat data dari aplikasi. Pada arsitektur Client Server ini, proses yang terjadi bisa pada Client maupun pada Server. Aplikasi-aplikasi yang ada Client bisa dipergunakan sebagai proses bisnis maupun hanya merupakan suatu User Interface aplikasi. Untuk membuat suatu proses bisnis pada Client, maka kebanyakan aplikasi menggunakan suatu metode berupa Class yang terbungkus di dalam suatu object. Proses bisnis juga bisa ditempatkan pada Server. Server pada Client Server biasanya digunakan untuk Database, seperti Oracle dan SQL Server, menggunakan Stored Procedure sehingga bisa mengurangi bandwidth jaringan

  • Arsitektur Three Tier


Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server.

  • Arsitektur Multi Tier


Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Clustering dan DRC
Clustering merupakan salah satu metode untuk menjamin availability dari suatu system. Dengan menggunakan Clustering, maka kita membuat dua sistem dimana satu server bersifat aktif dan satu server lainnya merupakan mirror dari sistem tersebut. Clustering bisa diimplementasikan pada database level (Database Server) maupun pada application level (Application Server).
Sumber :


https://aushuria.wordpress.com/2014/10/19/arsitektur-telematika/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar