Arsitektur Telematika
Arsitektur Client
Client adalah komputer yang umum
dikenal sebagai komputer yang meminta layanan dari server. Komputer
client meminta layanan berupa informasi yang disedikan oleh server. Pada
browser biasanya permintaan (request) dari client web server melalui html. Client
langsung berhubungan dengan user atau disebut dengan front-user. Kumpulan dari
komputer client membuat sebuah workstation. Workstation dihubungankan melalui
jaringan LAN atau WAN maupun Internet.
Karekteristik dari sebuah client
adalah
Mengirimkan permintaa (request)
Aktif (meminta layanan)
Menunggu dan menerima layanan
dari hasil permintaan kepada server
Arsitektur Server
Komputer server diartikan sebagai
komputer yang menyediakan layanan.Workstation Client dapat terhubung hanya satu
server(single-server) mau banyak server(multi-server). Single-Server contohnya
adalah Server yang menyimpan database sebuah perusahaan jadi single-server
hanya terpaku pada satu server yang memiliki tujuan tertentu dimana jaringannya
secara administrasi terdaftar pada jaringan local. Sedangan multi-server
contohnya adalah website, seorang user menggunakan web browser dapat mengakses
beberapa server sekaligus,misalnya saat mengakses sebuah website online shop
maka komputer akan terhubungan dengan server pada data center sebuah search
engine, diwaktu bersamaan user juga mengakses server online-shop tersebut.
Karakteristik dari Komputer
server adalah
Selalu menunggu permintaan dari
salah satu klien.
Melayani klien permintaan
kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
Sebuah server dapat berkomunikasi
dengan server lain untuk melayani permintaan klien
Secara sederha Cara Kerja
Komputer Client-Server dapat digambarkan sebagai berikut:
Cara kerja komputer client adalah
user meminta sebuah informasi dengan memasukan perintah maupun query kedalam
komputer client. Komputer client akan menyimpan dan menganalisis dari perintah
yang dimasukan. Dengan pemrosesan tertentu maka komputer client akan
mengirimkan input dari user kepada komputer server. Komputer server akan menganalisis
perintah yang dikirim, lalu kemudian menyesuaikan dengan informasi yang
diminta. Setelah informasi dicocokan dengan database yang ada pada server maka
komputer server akan mengirimkan informasi tersebut kepada komputer client .
Arsitektur Client-Server
- Arsitektur Stand Alone
Dengan menggunakan Arsitektur
Stand Alone, maka proses yang dilakukan terjadi pada komputer itu sendiri. Pada
arsitektur Stand Alone, biasanya juga terdapat aplikasi dan database pada
komputer yang sama. Saat ini, komputer yang menggunakan arsitektur Stand Alone
hanya berupa PC User yang memaintain data pada komputer itu sendiri. Tetapi
arsitektur Stand Alone sebenarnya juga masih dipakai terutama untuk Server
Mainframe seperti UNIX, AS400, dan sebagainya.
Client yang ada pada user
merupakan dump terminal yang digunakan untuk mengakses server tersebut. Dan
semua proses yang terjadi ada pada server Mainframe dan bukan pada terminal.
- Arsitektur Client Server (Two Tier)
Client Server disebut juga dengan Two Tier karena arsitektur ini hanya memiliki dua tingkatan, yaitu satu sebagai Client dan satu lagi sebagai Server. Arsitektur ini memungkinkan aplikasi pada komputer Client berinteraksi dengan Server melalui jaringan. Umumnya, aplikasi Client Server merupakan aplikasi desktop, dimana aplikasi terinstal di masing-masing PC, dan mengambil data pada satu Server. Server ini merupakan Database Server, dimana dijadikan sebagai pusat data dari aplikasi. Pada arsitektur Client Server ini, proses yang terjadi bisa pada Client maupun pada Server. Aplikasi-aplikasi yang ada Client bisa dipergunakan sebagai proses bisnis maupun hanya merupakan suatu User Interface aplikasi. Untuk membuat suatu proses bisnis pada Client, maka kebanyakan aplikasi menggunakan suatu metode berupa Class yang terbungkus di dalam suatu object. Proses bisnis juga bisa ditempatkan pada Server. Server pada Client Server biasanya digunakan untuk Database, seperti Oracle dan SQL Server, menggunakan Stored Procedure sehingga bisa mengurangi bandwidth jaringan
- Arsitektur Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server.
- Arsitektur Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah
suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan
diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan
arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan
Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan
Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic
Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL.
Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni
sebagai business process.
Clustering dan DRC
Clustering merupakan salah satu metode untuk menjamin availability dari suatu system. Dengan menggunakan Clustering, maka kita membuat dua sistem dimana satu server bersifat aktif dan satu server lainnya merupakan mirror dari sistem tersebut. Clustering bisa diimplementasikan pada database level (Database Server) maupun pada application level (Application Server).
Clustering merupakan salah satu metode untuk menjamin availability dari suatu system. Dengan menggunakan Clustering, maka kita membuat dua sistem dimana satu server bersifat aktif dan satu server lainnya merupakan mirror dari sistem tersebut. Clustering bisa diimplementasikan pada database level (Database Server) maupun pada application level (Application Server).
Sumber :
https://aushuria.wordpress.com/2014/10/19/arsitektur-telematika/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar